Tetapi untuk urusan menggambar tanpa bantuan peralatan kesayangannya itu dia hanya bisa angkat tangan dengan alasan belum bisa menggambar manual (gambar tangan/freehand). "Loh.. bukannya gambar tangan itu juga penting?" Itulah pertanyaan yang selalu dilayangkan kepadanya. Tapi dia selalu menjawab "Kenyataannya tanpa menggambar tanganpun saya bisa menggambar sesuai dengan ide-ide saya dan saya tidak perlu bisa menggambar tangankan?"
Hari itu dia ada janji dengan seseorang yang ingin menggunakan jasanya untuk mendesain suatu bangunan rumah tinggal. Sebenarnya ownernya hanya butuh ide desain untuk proyeknya. Perlengkapan telah dia siapkan untuk menemui sang owner, dengan percaya diri seperti biasa dia menuju tempat yang telah ditentukan.
Cuaca yang sedang hujan menghiasi perjalanannya dan sang owner telah menunggu di lokasi. Setelah sampai di tujuan diapun bertemu dengan sang owner dan mengobrol sedikit. Ternyata sang owner butuh gambar desain hari itu juga dan dengan kemampuan menggambar cepat menggunakan perangkat lunak komputer takkan menjadi hambatan bagi dia untuk menyelsaikan secara instan.
Tanpa diduga laptop yang dia persiapan itu mengalami error, padahal sang owner juga sedang butuh hasilnya hari itu juga. Mau pulang pun rumahnya jauh. "Kalo laptopnya rusak pake gambar sketch saja gak masalah mas. saya hanya butuh gambar desain anda mas. saya akan bayar berapapun yang anda minta karena saya butuh hari ini juga mas." sang owner memberi jalan keluar.
"Waduh pak, saya tidak terbiasa menggambar dengan freehand ataupun gambar manual pak, kalau nanti malam saya email bagaimana pak?"
"Wah saya butuhnya sekarang mas, kalo nanti malam bisa terlambat kerjaan saya."
Dia sangat bingung saat itu.
"Kalau memang gak bisa hari ini mungkin lain waktu saja saya akan meminta bantuan anda mas, untuk desain ini saya akan coba menghubungi Arsitek yang lainnya dulu. Ok, kalau gitu saya permisi dulu mas, maaf saya harus kerja cepet mas."
"Oh ya maaf pak."
VS
Nah itulah gambaran cerita untuk seorang Arsitek yang mengabaikan kemampuan gambar manual dan hanya bergantung pada kemampuan perangkat lunak. Kalau kata dosen saya "yang manual dulu baru yang auto".Gambar manual pun penting untuk sketsa waktu survey, sketch desain, dll.
Cerita Diatas hanya fiktif belaka. Bila Ada kesamaan cerita diatas dengan kisah anda, kami mohon maaf sebesar-besarnya dan berdoa semoga dibukakan pintu hatinya. (^-^)v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar